BANGKALAN, KOREK.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, tak henti-hentinya didatangi oleh jajaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Kali ini, giliran Mahfud MD Menteri Kordinator Politik Hukum dan Ham Republik Indonesia (Menkopolhukam RI). Kedatanganya ke Bangkalan, masih dengan persoalan yang sama yakni tentang penanganan Covid-19.
Menurut Mahfud, Kabupaten Bangkalan saat ini sedang dalam kondisi darurat Covid-19, sehingga perlu juga penanganan yang darurat pula.
“Ini perlu dijadikan sepemahaman bersama oleh para kiai dan tokoh ulama di Bangkalan, untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat,” ujar Mahfud dihadapan para tokoh ulamak di Gedung serba Rato Ebu Bangkalan, Selasa (15/6).
Selain itu, Mahfud juga menuturkan, bahwa satu pikiran satu langkah atau satu tindakan adalah kunci utama untuk penyelesaian persoalan Covid-19 yang melanda di Negara ini.
“Untuk itu, kita mulai dari Bangkalan, Madura, serta Jawa Timur umumnya Indonesia, agar kasus Covid-19 segera berlalu,” tutur Mahfud seraya mengajak para tokoh ulamak Bangkalan.
Sementara, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron mengatakan, kedatangan Menkopolhukam ke Bangkalan, yakni tidak lain, masih dalam persoalan penanganan Covid-19.
Kali ini, Bupati menjelaskan, bahwa Menkopolhukam menggandeng para tokoh ulama, agar para kiayi juga ikut andil dalam memberikan pengarahan dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) dengan baik.
“Bisa nanti, para kiai memberikan pengarahan terhadap santri-santri serta kepada wali santrinya untuk mematuhi prokes secara disiplin, karena disiplin prokes ini adalah vaksin utama,” tutur Bupati, meneruskan arahan dari Menkopolhukam.
Pihaknya mengaku akan terus menggenjot Vaksinasi, khususnya bagi masyarakat atau santri yang tidak terpapar Covid-19.
“Jadi nanti kita akan tes dulu, melalui tes swab antigen, kalau positif kita lanjutkan ke swab PCR, sedangkan bagi masyarakat atau santri yang negatif, langsung kita lakukan vaksinasi,” katanya.
Saat ini, vaksinasi sedang berada di tiga lokasi, pertama di Pondok Pesantren (Ponpes) Syaikhona Kholil, Ponpes Nurul Cholil dan Ponpes Demangan Timur.
Tidak hanya itu, Bupati Ra Latif juga menyebutkan, bahwa saat ini ada tiga orang yang sudah terpapar virus varian baru, dan itu ternyata bukan dari Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Yang pasti, tadi disampaikan oleh ibu gubernur, ada tiga orang di Bangkalan yang terpapar virus varian baru, dan secara pasti kami tidak menyebutkan alamat, yang pasti ini bukan dari PMI,” ucap Ra Latif.
“Oleh sebab itu, harapan kami masyarakat tetap disiplin prokes dan kalau tidak begitu penting agar tidak keluar rumah terlebih dahulu,” imbuhnya.