BANGKALAN, KOREK.ID – Kasus dugaan penembakan toko milik salah satu anggota DPRD Kabupaten Bangkalan Abdul Aziz di Desa Keleyan, Kecamatan Socah belum menemui titik terang.
Hal itu membuat seluruh Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PAC GP-Ansor) se-Bangkalan ikut mengawal kasus dengan mendatangi Polres setempat, Rabu (19/5).
Mereka meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus dugaan penembakan yang menimpa toko milik anggota legislatif asal Kecamatan Socah tersebut.
“Kami kesini memberikan dukungan moral dari Ansor dan Banser agar kasus ini segera tuntas, transparan dan terbuka. Motifnya apa dan sebagainya, jadi ini dukungan moril lah dari kami,” ujar Nur Hadi Muhni kordinator lapangan audiensi di Mapolres Bangkalan.
Selain itu dia mengungkapkan bahwa kasus penembakan itu menurut keterangan polisi bukan senjata api (senpi), sehingga hal itu membuat dirinya dan pengurus ansor beserta banser bertanya-tanya.
“Kalau bukan senpi lalu apa? makanya kami meminta kasus ini segera diusut, agar tidak hanya selesai disini saja,” ungkapnya bertanya-tanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo mengatakan, peristiwa yang terjadi pada bulan puasa 5 Mei lalu itu bukanlah aksi penembakan yang disebabkan proyektil senjata api.
“Itu hasil olah TKP kami saat itu kejadian, adapun hasil resminya, nanti kami akan lakukan jumpa pers,” jelasnya.
Selanjutnya, jika nanti ada info dan temuan-temuan yang mengarah pada kasus itu, silahkan disampaikan. Sebab, keterangan saksi-saksi saja kata dia, tidak ada yang mengarah ke kasus tersebut.
Artinya, dalam keterangan saksi itu, tidak ada yang menyebutkan bahwa saat kejadian tidak ada bunyi letusan maupun orang yang mencurigakan.
“Kalau memang dibilang penembakan, proyektilnya saja tidak ketemu, bahkan lubangnya juga tidak simetris,” ungkapnya.
