Kutuan dan Berwarna Kuning, Dinsos Tolak 3.000 Paket Beras dari Kemensos

Kondisi beras yang diberikan Kemensos RI ke Dinsos Bangkalan

BANGKALAN, KOREK.ID – Bantuan sosial berupa 3.000 paket beras dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI tiba di Gudang Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan Selasa siang (03/08).

Tetapi, beras kemasan 5 Kg itu berwana kuning dan berkutu. Kepala Dinas Sosial enggan menerima beras itu. Bansos beras tersebut dikirim dari Gresik menuju Kabupaten Bangkalan menggunakan 2 truk berisi 3.000 ribu paket beras.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinsos Kabupaten Bangkalan, Wibagio Suharta menyampaikan bahwa pihaknya sudah melaporkan perihal tersebut kepada Kepala Dinsos Provinsi Jawa Timur. Namun tidak mendapat tanggapan yang baik.

“Jawabannya suruh diterima saja dulu, kalau ada komplain nanti urusan belakang,” tutur Wibagio menirukan tanggapan Kadinsos Jatim.

Padahal kata Wibagio, beras yang diterima Kabupaten lain kualitas lebih bagus dan tidak berwarna kuning.

“Saya tanya ke teman-teman kepala Dinsos daerah lain, di Sumenep itu malah dapat yang bagus, disana mengakui bagus,” ucapnya.

Wibagio berharap, pihak distributor beras PPKM Darurat dari Kemensos tersebut dapat mengganti dengan kualitas beras yang lebih bagus.

“Saya kembalikan semuanya, dan harapan saya ya diganti dengan kualitas yang lebih bagus,” tandasnya.

Bagi supir truk pengantar beras Sutris penolakan Dinsos Bangkalan wajar, pihak juga telah menyampaikan ke atasannya.

“Berasnya sama semua, dan tadi saya nyampek disini sudah saya sampaikan kalau mau ditolak, ditolak saja pak tidak apa-apa, saya balik ke Gresik, gudangnya disana,” ungkap Sutris.

Saat diturunkan di kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bangkalan dilakukan pengecekan oleh Kepala Dinsos Bangkalan, Wibagio Suharta bersama Tim Koordinasi Bansos Pangan Mahmudi Ibnu Khotib.

Saat dilakukan pengecekan, beras yang dikemas dengan bertulis ‘Bantuan Beras PPKM Darurat Kemensos RI’ tersebut berwarna kuning dan berkutu.

“Kualitas berasnya sangat jelek, sangat tidak layak konsumsi, warnanya kuning dan kutuan,” ungkap Timkor Bansos Pangan Mahmudi Ibnu Khotib.

Mahmudi memprotes bantuan dari Kemensos itu lantaran Kabupaten Bangkalan bukan tempat pembuangan sampah, sehingga masyarakat Bangkalan tidak konsumsi beras degan kualitas buruk.

“Ya sudah tolak, kayak gini disuruh makan, masyarakat Bangkalan bukan tempat pembuangan sampah,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *