BANGKALAN, KOREK.ID – Beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat memuji orang Madura ‘sakti’ lantaran tidak ada yang terkonfirmasi Covid-19.
Namun saat ini hal itu bertolak belakang dengan fakta yang ada di lapangan. Pasalnya, setelah dilakukan test swab (06/06) di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya selama 6 jam ditemukan 70 yang Positif Covid-19.
Ketua Lsm Gas jatim Bob Hasan merespon kejadian tersebut agar ditangani dengan serius untuk mencegah penyebaran Covid-19 semakin luas.
“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 butuh kerjasama dari semua stakeholder elemen masyarakat jawa timur khususnya di madura kab. Bangkalan,” tegasnya
Ditambah informasi ditutupnya Ruang IGD Rs. Rato Ebuh Bangkalan karena beberapa tenaga kesehatan positif Covid-19 bahkan ada yang meninggal dunia, ini merupakan kejadian diluar dugaan yang butuh perhatian khusus dari satgas Covid-19 kab. bangkalan dan Satgas Covid-19 Propinsi Jawa Timur.
Ia menambahkan, kesadaran mematuhi protokol kesehatan bagi masyarakat itu penting dan butuh ketegasan dari satgas Covid-19 Provinsi Jawa Timur.
“Harus melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten/ kota Provinsi Jawa timur, khususnya bagi daerah yang masuk zona merah seperti Bangkalan untuk menindak dengan tegas bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran Protokol kesehatan,” imbuhnya
Bob Hasan menghimbau Satgas Covid-19 kabupaten /kota dan Pemprov Jatim untuk memperbanyak titik posko-posko Tes Swab terutama di daerah Jembatan Suramadu untuk mengantisipasi kerumunan di daerah posko Tes Swab.
Terimakasih kepada satgas Covid-19 Propinsi Jawa Timur dan wali kota surabaya dengan merespon cepatnya terhadap persoalan penanganan Covid-19 yang terjadi di pintu keluar masuk jembatan Suramadu .
Masyarakat tim Medis dan satgas Covid harus saling menyadari dan kerjasama untuk keselamatan bersama.
