BANGKALAN, KOREK.ID – Mahasiswa KKN-T 2023 dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Universitas Trunojoyo Madura (UTM), melaksanakan kegiatan yang salah satunya program kerja Forum Group Discussion. Dengan tema “Pelatihan Peningkatan Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan Manajemen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Peningkatan Daya Saing Usaha Bagi Pelaku UMKM” kegiatan tersebut bertempat dibalai Desa Dasok, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Rabu (01/11/2023).
Kegiatan itu melibatkan Bapak Rudi dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pamekasan dan Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Bapak Samsuki, S.E., M.SM. beserta Ibu Merie Satya Anggraini, S.E., M. Ak. Universitas Trunojoyo Madura sebagai narasumber.
Menurut Ketua KKN-T Mahasiswa Fakultas Hukum Purnamasari mewakili seluruh anggotanya menyampaikan, program kerja tersebut merupakan pelatihan bagaimana cara mengelola sebuah usaha dengan struktur manajemen yang baik dan benar. Kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat umum khususnya para pelaku UMKM.
“Kegiatan ini dilakukan agar Masyarakat, dapat menerapkan manajemen yang terstruktur sehingga operasional usaha dapat bekerja lebih baik dan efisien.
Kegiatan dimulai dengan pelatihan mendalam untuk mengidentifikasi apa saja UMKM yang ada di Desa Dasok. Setelah itu, mahasiswa KKN-T Universitas Trunojoyo Madura 2023 mendata para pelaku UMKM yang ada di Desa Dasok. Kemudian mengundang para pelaku UMKM yang telah didata untuk melakukan Forum Group Discussion di balai Desa Dasok sebagai usaha meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM),” ujarnya.
Lanjut itu, ia juga mengatakan Kegiatan tersebut dihadiri oleh 10 (sepuluh) pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di wilayah Desa Dasok, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan.
“Rata-rata bidang usaha yang dijalankan dalam bentuk usaha makanan dan minuman. Seperti, seblak, tahu dan tempe, keripik talas, Kemon, kue kering, lontong, jamu, kerupuk poli, bakso, jajanan pasar atau catering. Selain itu, usaha yang dijalankan juga ada dalam bentuk usaha jasa yaitu bengkel dan parut kelapa,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Dasok, Fathorrasyid, S. Pd. I. Menyampaikan adanya kegiatan Forum Group Discussion (FGD) ini disambut antusias dan memiliki harapan tinggi oleh Masyarakat Desa Dasok.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi Masyarakat desa dasok betapa pentingnya meningkatkan manajemen usaha mikro kecil menengah dan daya saing usaha bagi pelaku UMKM. Saya juga berharap dari pihak kampus memberikan output yang nyata berupa sertifikasi halal bagi para pelaku UMKM yang hadir pada pagi hari ini serta dapat mendampingi para pelaku UMKM untuk mendapatkan NIB bagi yang belum,” ucap Fathorrasyid Kepala Desa Dasok dalam sambutannya.
Fathorrasyid juga menambahkan ada beberapa hal yang di sampaikan oleh bapak rudi selaku perwakilan kepala dinas UMKM.
“Terdapat input dan output yang akan di terima oleh pelaku umkm dari seluruh Pelaku umkm di seluruh desa, yang memiliki bantuan APBN oleh pemerintah dalam pengembangan produk umkm milik perorangan. Akan tetapi, terdapat 2 syarat yang harus di penuhi, jika ingin mendapatkan bantuan oleh pemerintah. Yakni, dalam memproduksi suatu produk di wajibkan sudah memiliki NIB, dan selalu konsisten dalam memproduksi nya. Yang menyeleksi untuk mendapat bantuan, akan di pilih langsung oleh perangkat desa,” pungkasnya.