Raker PSAI Provinsi Jawa Timur di buka PLT Bupati Bangkalan

BANGKALAN, KOREK.ID – (23 JULI 2023) Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) Jawa Timur memberi ruangan khusus bagi asosiasi sepak bola untuk penyandang disabilitas fisik dan amputasi.

Amputasi adalah seseorang yang kehilangan anggota tubuh antara lain lengan dan kaki.

Bacaan Lainnya

Rapat kerja PSAI Jawa Timur untuk pertama kalinya di selenggarakan di Long Gledek Mlajah Bangkalan dengan mengusung tema “keterbatasan bukan penghalang kesuksesan”, Sabtu (22/07/23).

Drs. Fathur Rahman Said, SH dengan sapaan akrabnya Jimhur Saros selaku Ketua PSAI Provinsi Jawa Timur mengatakan PSAI baru di bentuk tahun 2022, sehingga anggota club yang berada di dalamnya masih berjumlah 6 anggota.

6 Anggota tersebut meliputi Persam (Madura), Persas (Surabaya), Persewangi (Banyuwangi), Persaid (Jember), PAFC (Pasuruan ) dan Persama (Malang).

“Walau hanya 6 club’ sepak bola se Jawa Timur, kami penyumbang terbesar pemain nasional, dari 15 pemain yang di kirim ke malaysia untuk mengikuti ajang ASEAN itu Jawa Timur menyumbang 8 pemain,” Ujarnya.

Cukup memuaskan prestasi atlet sepak bola amputasi Jawa timur, namun kurang perhatian khusus oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Kita kemarin sempat mengirim surat untuk audensi malah di lempar ke Kepala Dispora Provinsi dan di lempar lagi ke Kasinya, ini merupakan suatu pelecehan karena kami tingkat provinsi dan sempat mengirim surat lagi untuk bertemu Gubernur tapi masih tidak ditanggapi,” Jelasnya.

Jimhur juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya Atas kepeduliannya sangat tinggi kepada kaum disabilitas.

“Terimakasih Pak Febri sudah membawakan 3 kursi roda dan untuk rekan” disabilitas yang membutuhkan silahkan langsung di bawa,” Imbuhnya.

Sementara itu, Plt Bupati Bangkalan, Drs. Mohni, MM yang turut hadir sekaligus membuka Rakerda PSAI Jawa Timur di Kabupaten Bangkalan menyampaikan semoga rapat kerja yang di laksanakan di beri kelancaran serta kekurangan pada diri kita jangan sampai menjadi halangan untuk beraktifitas.

“Bapak ibu jangan putus asa karena akan kami bantu untuk komunikasi dengan KONI atau Dispora untuk di konfirmasi lagi apakah PSAI ini masuk dalam cabor yang di bina oleh Koni dan Dispora,” Jelas Mohni.

“Harapan saya walau PSAI ini tidak sebanyak organisasi yang lain untuk ke keanggotaannya karena di ikuti kaum disabilitas. Mudah mudahan di Bangkalan bisa terbentuk dan berjalan dengan baik seperti PSAI di daerah lain,” imbuhnya.

Perihal Gubernur yang tidak merespon keberadaan sepak bola amputasi di Jawa Timur, ia enggan berkomentar karena bukan kapasitasnya untuk menjawab.

“Saya tidak tahu alasannya, tapi saya yakin tidak bermaksud demikian hanya anak buahnya mungkin melihat karena gubernur repot jadi ya gak respon,” pungkas Plt Mohni.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *