Bangkalan, Korek.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Bangkalan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati setempat.
Kedatangan mereka ke kantor Bupati tersebut untuk menagih janji politik Bupati R. Abdul Latif Amin Imron. Menurut GMNI banyak janji kampanye Bupati yang belum terealisasi di kota Dzikir dan Sholawat.
“Masih banyak yang belum dikerjakan oleh Bupati, kita lihat saja, masih banyak infrastrukur jalan yang rusak, belum lagi infrastruktur pendidikannya,” ujar Korlap Aksi Syaiful Arif, dihadapan pejabat Pemkab Bangkalan, Jumat (9/4).
Arif sapaan akrabnya menyebutkan, Terdapat 721 KM (Kilo Meter) jalan kabupaten 18,26 persen rusak parah, 24,97 persen mengalami rusak ringan.
“Apalagi di musim penghujan ini, akses penghubung jalan kabupaten dan kecamatan semakin rusak parah,” tandasnya.
Selain itu, mereka juga menyinggung terkait Bantuan Sosial (Bansos), banyak Bansos yang menurutnya tidak tepat sasaran.
Sebab, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangkalan, ada 204 ribu yang berstatus miskin, sedangkan yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) hanya ada 139 ribu.
“Lalu, sisanya sekitar 65 ribu masyarakat miskin yang tidak masuk DTKS itu bagaimana, kenapa mereka tidak tercover juga,” papar dia.
“Kalau seperti itu, mana janji Bupati Bangkalan yang terhormat Bapak R Abdul Latif Amin Imron, katanya dulu saat kampanye inginnya Bangkalan yang sejahtera, tapi buktinya nihil,” tegasnya.
Sementara itu Bupati Bangkalan yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Bangkalan, Fahri menyampaikan maaf kepada massa aksi. Sebab Bupati dan Sekda tidak ada di kantor.
“Bupati ada acara di surabaya, sedangkan bapak sekda ada rapat sehingga tidak bisa menemui massa aksi,” tuturnya dengan dingkat.
Sekedar diketahui, dalam aksi tersebut, Bupati tidak bisa menemui massa aksi secara langsung, sebab dalih asistennya, Bupati sedang ada agenda lain.
Selain itu, massa aksi juga menabur bunga di depan kantor Bupati, sebagai tanda kegagalan Bupati dalam memimpin Bangkalan karena belum bisa menepati janji politiknya.